Sejarah

Sejarah SMA Negeri 9 Denpasar

Sebagai upaya menjadikan Denpasar sebagai daerah pendidikan sekaligus menjawab perkembangan Kota Denpasar, maka didirikanlah SMA Negeri 9 Denpasar dengan tempat di Kecamatan Denpasar Timur, Desa Kesiman Kertalangu. Sekolah yang lebih populis dengan sebutan SMANSIA berdiri berdasarkan Surat Keputusan GubernurΒ  Bali Β Nomor : 420/4684/IZIN C/DISPMPTΒ  tanggal 28 Juli 2020 dan memiliki luas area 27.950Β  m2.

Sebagai sekolah yang baru berdiri pada awalnya proses persiapan pembangunan infrastruktur dan kelengkapan sumber daya manusianya lebih banyak dimotori dari guru-guru SMA Negeri 6 Denpasar dan sebagai pemangku kepemimpinan pelaksana tugas awal berdirinya adalah Kepala SMA Negeri 6 Denpasar, Drs. I Nyoman Muditha, M.Pd. (berdasarkan Surat tugas kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Nomor : 821.24/38057/UK/Disdik). Penerimaan siswa baru pertama kali adalah Tahun Pelajaran 2020/2021 jumlah siswa 136 orang, dengan 5 rombel yang terdiri dari 66 orang siswa laki-laki dan 70 orang siswi perempuan. Secara perlahan dan pasti sekolah ini ditata dengan berbagai kelengkapan untuk secepatnya dapat memenuhi sebagai sekolah yang berstandar nasional, baik menyangkut sarana prasarana fisik seperti ruang kelas belajar, laboratorium, perpustakaan maupun sumber daya manusianya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pemerintah dengan dukungan masyarakat/orang tua siswa yang tergabung dalam Komite terus bersenergi untuk sesegera mungkin SMA Negeri 9 Denpasar bisa sejajar dengan sekolah lainnya yang ada di Kota Denpasar.

SMA Negeri 9 Denpasar dengan lingkungan alam yang ramah dan nyaman penuh tetumbuhan besar terkesan sekolah ini berada di tengah-tengah hutan, kemudian disebelah barat sekolah membentang sungai Ayung. Kondisi sekolah ini dapat memberikan dorongan kepada Bapak ibu Guru dan siswa untuk tenang dan damai melakukan proses pembelajaran sesuai dengan mottonya Β yang digali dari nilai filosofis Hindu bersumber dari kitab Isa Upanisad, yaitu: β€œKarma Wairagya”, artinya : kerja tanpa mengikatkan diri kepada hasil, karena hal itu dapat membuat kegagalan untuk mencapai tujuan. Semua komponen sekolah berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan dengan berbasiskan pada budaya dan lingkungan.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur BaliΒ  Β :Β  Β NoΒ  Β 305/04-C/HK/2021Β  Β tertanggalΒ  Β 25Β  Β Pebruari 2021 ditetapkanlah I Gusti Ngurah Oka Arjawa, S.Pd., M.Pd sebagai kepala sekolah yang pertama. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang selalu didasari dengan Kesetiaan dan Keyakinan Bapak – Ibu Guru dan pegawai beserta dukungan pengurus komite dan orang tua siswa SMA Negeri 9 Denpasar terus berkiprah memajukan pendidikan, sehingga prestasi akademik maupun non akademik pun dapat diraih.
Dengan semangat komitmen Bapak – Ibu Guru dan Pegawai SMA Negeri 9 Denpasar untuk terus melakukan inovasi dan memberi ruang kepada warga sekolah terus berkreativitas yang diperkuat dengan pondasi kedisiplinan adalah menjawab tantangan SMA Negeri 9 Denpasar sebagai sekolah model di Kota Denpasar.